
APAKAH KITA BISA MELIHAT LUBANG HITAM SECARA KASAT MATA?
Kita telah mendapati banyak citra gambar eksoplanet yg berjarak ratusan tahun cahaya,bintang kerdil putih⑴ yg menjadi sisa² ledakan supernova & galaksi² yg berada di ujung ruang alam semesta.Dengan pencapaian astrofotografi⑵ yg luar biasa ini kita mungkin berpikir bahwa teknologi angkasa kita telah mengambil gambar dari setiap jenis objek kosmik yg mungkin ada di luar sana,namun yg terjadi sebenarnya kita masih belum mampu menangkap secara langsung citra gambar yg berada di sekitar lubang hitam⑶ bahkan kabar buruknya kita mungkin tidak akan pernah mampu memiliki gambar lubang hitam itu sendiri karena pencitraan lubang hitam secara teknis memang tidak dimungkinkan.
Simulasi terbaik yg pernah dibuat mengenai citra lubang hitam adalah Gargantua yg menjadi tema sentral dalam scifi "Interstellar"⑷,yg kali pertama diterbitkan dalam jurnal sains "Classical and Quantum Gravity" oleh ilmuwan astrofisika Kip Thorne bersama rekannya Oliver James,Eugénie von Tunzelmann & Paul Franklin⑸.Merekalah orang² dibalik citra penggambaran blackhole Gargantua dg menjelaskan metode yg digunakan untuk membuat citra blackhole agar sesuai dg teori gravitasi kuantum & relativitas umum⑹,terdapat cakram akresi yg tampak realistis bersama pusaran materi yg membungkus di sekeliling bola hitam yg merupakan lubang ruang-waktu.Cakram akresi itu terjadi akibat efek pergeseran relativistik Doppler & ingsutan merah gravitasi⑺ yg semakin intens,pergeseran ini menunjukkan bagaimana berkas² cahaya bergerak cepat menjauhi pengamat hingga mempengaruhi warna & intensitasnya.
Gagasan mengenai lubang hitam telah ada bahkan sebelum Einstein mempublikasikan teori relativitas umumnya,yg menyatakan bahwa semakin besar massa sebuah objek maka semakin dalam ia akan menggulung lipatan kain kosmik yg dikenal sebagai kontinum ruang-waktu.Gulungan itu menimbulkan ilusi daya tarik yg kita sebut dg medan gravitasi sehingga membuat benda² di sekitarnya dapat mengorbit atau bahkan bertabrakan satu sama lain.Pada saat itu,Einstein terganggu oleh satu detail yg cukup alot bilamana kita mengompres massa sebuah bintang ke dalam ruang yg sekecil mungkin maka hukum fisika akan mengalami pelanggaran dg menciptakan singularitas gravitasi⑻,sebuah titik di mana densitas materi & medan gravitasi mendekati nilai tak terhingga.
Tak sampai setahun kemudian para ilmuwan lain mengkonfirmasi bahwa cacat ruang-waktu itu bukan kesalahan matematis namun sebuah obyek yg bermassa masif setiap saat bisa benar² mengalami kolaps gravitasi.Obyek ini pernah di prediksi oleh John Michell & Simon Laplace⑼ jauh sebelum Einstein mempublikasikan relativitas umumnya,yg kali pertama disebut sebagai bintang gelap⑽ sebuah bintang yg memiliki angka kecepatan lepas sama atau lebih besar dari kecepatan cahaya sehingga berkas cahaya yg dihasilkan akan terjebak gravitasinya sendiri & tak bisa lolos keluar.Kekuatan² aneh yg bekerja dalam sebuah singularitas menciptakan bentuk ruang yg melengkung secara asimtotis sehingga mengakibatkan adanya lubang magnetik yg menembus antar jagad brane⑾.
Tarikan gravitasi yg begitu kuat bahkan partikel² cahaya pun tidak mampu meloloskan diri mengisyaratkan sebuah alasan bagi kita mustahil untuk mengamatinya secara langsung karena tak ada berkas cahaya yg terpancar atau terpantul darinya.Karena penglihatan kita membutuhkan berkas cahaya agar dapat melihat sesuatu & lubang hitam tidak menyediakan syarat yg dibutuhkan dalam proses penglihatan mata kita,namun tentu saja ini hanya masalah teknis.Analog dg bayangan yg juga tidak memancarkan cahaya,tapi kita masih bisa "melihatnya" karena kontras dg cahaya di sekitarnya & itulah bagaimana para ilmuwan bisa membuat ilustrasi sebuah lubang hitam,dg mencitrakan obyek yg memancarkan cahaya di sekitarnya.
Di sekitar perbatasan lubang hitam menjadi area yg menentukan di mana kita bisa atau tidak dapat melarikan diri dari jerat medan gravitasi,yg dikenal sebagai cakrawala peristiwa⑿.Tampak pusaran gas & debu yg ditarik ke arahnya membentuk cakram akresi yg berputar di sekitar lubang hitam itu dg kecepatan relativistik sehingga menciptakan temperatur yg tinggi karena energi kinetik gas yg sangat besar,dari panas yg ditimbulkan itu tersembur sinar-X & sinar gamma⒀ yg dapat ditangkap oleh teleskop radio kita.
Para ilmuwan telah membuat proposal untuk membangun teleskop cakrawala pristiwa⒁ seukuran bumi virtual yg bertujuan untuk menangkap citra gambar lubang hitam,ini merupakan sebuah eksperimen global yg menghubungkan teleskop² di seluruh Bumi untuk menghasilkan foto pertama dari lubang hitam yg menjadi mesin penggerak di pusat galaksi kita sendiri.The Event Horizon Telescope(EHT) akan menjadi prestasi sains yg sangat penting dg menganyam grid penangkapan 15 - 20 teleskop radio yg ditempatkan di seluruh penjuru bumi,yg masing² berjarak ±12.000 km sehingga ini secara dasariah akan menciptakan kesan teleskop seukuran bumi yg memungkinkan untuk menangkap gerakan seekor lalat pada jarak sejauh bulan.
EHT bertujuan untuk mengamati secara langsung kondisi dari lubang hitam supermasif Sagittarius A* di pusat galaksi Bima Sakti & lubang hitam yg lebih besar di galaksi elips Messier-87⒂ dg resolusi sudut yg sebanding paralaks cakrawala peristiwa lubang hitam.Lubang hitam Sagitarius A* memiliki massa 4,1 juta kali massa matahari sehingga radius Schwarzschild⒃nya akan cocok dg jarak antara matahari - Bumi 27.000 tahun cahaya & pengamatan ini akan menjadi suatu tantangan serius bagi para astronom yg bekerja di EHT,terutama masalah penyusunan data & penggunaan algoritma khusus untuk menerjemahkan sinyal elektromagnetik menjadi gambar yg jelas.Maka segera,kita akan memiliki gambar yg menunjukkan ukuran,bentuk & keadaan lingkungan disekitar lubang hitam supermasif lokal yg secara teknis tidak akan tampak seperti "lubang" tapi seperti bayangan di dinding.....[]
footnote :
0 Response to "APAKAH KITA BISA MELIHAT LUBANG HITAM SECARA KASAT MATA?"
Posting Komentar