
MENURUT NASKAH LAUT MATI & SEPTUAGINTA, BAHTERA NUH BERBENTUK PIRAMIDA
Lebih dari 70 tahun yg lalu tepatnya pada th.1946 - 1956,seorang gembala menemukan 7 gulungan manuskrip kuno di Gua Qumran di padang pasir Yudea di Tepi Barat dekat Laut Mati.Manuskrip itu kemudian disebut Dead Sea Scrool (Gulungan Laut Mati)⑴ yg terdiri atas 981 teks yg bernilai religius & historis tinggi.Naskah pertama ditemukan oleh orang² nomaden Badui kemudian pekerjaan dilanjutkan oleh ekspedisi para arkeolog untuk menyelesaikan pencarian.Manuskrip itu memuat kisah² al-Kitab & non-skriptural yg menawarkan kepada para arkeolog mengenai kilasan masa lalu & memberi penjelasan baru terhadap agama² Abrahamik⑵.
Fragmen² dead sea scrool difoto dg kamera alpha-12 max yg memiliki panjang gelombang cahaya yg berbeda sebanyak 28x & teknik ini telah berhasil mengungkap huruf atau kata² yg terhapus maupun yg rusak dalam banyak bagian.Proyek penelitian ini diikuti oleh para pakar linguistik bahasa Ibrani.Menurut laporan dari situs Haaretz,Dr.Alexey Yuditsky⑶ salah satu ilmuwan yg tergabung dalam penelitian mengungkapkan adanya beberapa fakta yg cukup mengejutkan khususnya mengenai penafsiran konstruksi bahtera Nuh,yg didapati kata tambahan "ne'esefet" yg artinya berkumpul disamping kata "ketinggian busur",maka hal ini menunjukkan bahwa rangka bahtera Nuh mengerucut dalam bentuk piramida.
Dr.Yuditsky mengatakan bahwa Septuaginta⑷,transliterasi al-kitab Yunani dari abad ke-3 sM menggunakan kata kerja yg artinya untuk menggambarkan sebuah bahtera.Maka fragmen teks dead sea scrool ini ditafsirkan bahwa bahtera Nuh berbentuk piramida di mana pemegang busur tutup pada satu bagian & memiliki bidang lebar pada bagian yg lain.Setidaknya terdapat 2 deskripsi kapal Nuh yg muncul dalam literatur kuno yg anehnya tak satu pun dari deskripsi itu memenuhi standar teknik dari sebuah kapal laut pada umumnya karena desain²nya mengilustrasikan sebuah kapal yg benar² tak layak untuk disebut sebagai kapal laut.
Demikian juga dalam ajaran Raelianisme⑸,saat Elohim⑹ melihat manusia telah melakukan banyak kejahatan dimuka Bumi,maksudnya adalah keinginan manusia untuk menjadi makhluk merdeka & ilmiah yg menyamai penciptanya maka pemerintahan antargalaksi memutuskan untuk memusnahkan seluruh kehidupan dimuka Bumi dg mengirimkan ledakan nuklir namun sebelum para Elohim melakukan proyek penghancuran itu,mereka meminta Nuh⑺ untuk membangun sebuah kapal angkasa yg akan mengorbit Bumi selama belangsungnya bencana dg membawa sampel DNA sepasang binatang dari setiap spesies yg akan dilestarikan.
Suatu sel tunggal hidup dari setiap jenis spesies diperlukan untuk menciptakan kembali makhluk seutuhnya,sehingga makhluk² yg akan diciptakan kembali setelah banjir radiasi nuklir berakhir merupakan sel hidup pertama yg telah mempunyai seluruh informasi yg diperlukan untuk menciptakan makhluk hidup seutuhnya.Ketika terjadi ledakan nuklir,kehidupan telah dilestarikan didalam bahtera Nuh yg berada ribuan kilometer di atas Bumi.Daratan memang telah digenangi oleh gelombang banjir bah raksasa yg memusnahkan segala bentuk kehidupan di permukaannya selain udara yg terkontaminasi radiasi nuklir.
Bahtera Nuh itu "melambung tinggi" dari permukaan Bumi seperti yg ditulis dalam kitab Genesis 7:17⑻ dikatakan dg jelas bahwa bahtera tersebut terangkat "melambung tinggi" dari Bumi & bukan dipermukaan air,kemudian menunggu sampai tidak ada lagi debu² radioaktif.Berkuasalah air itu di atas Bumi selama 150 hari lamanya,al-Kitab menyebutkan 40 hari & setelah memantau tingkat radioaktif,para Elohim menyuruh Nuh untuk melepaskan binatang² hasil klon⑼ selama di dalam Bahtera.Operasi ini berhasil sehingga binatang² itu memberanikan diri ke luar menuju udara bebas kemudian para Elohim menitahkan kepada manusia yg masih tersisa untuk bekerja,berkembang biak serta bersyukur kepada Elohim yg telah menyelamatkan mereka dari kepunahan.....
footnote:
readmore:
0 Response to "MENURUT NASKAH LAUT MATI & SEPTUAGINTA, BAHTERA NUH BERBENTUK PIRAMIDA"
Posting Komentar