Headline
Loading...
PENJEJAKAN KURVA ORBIT BINTANG S-02 MEMBUKTIKAN PREDIKSI TEORI RELATIVITAS UMUM

PENJEJAKAN KURVA ORBIT BINTANG S-02 MEMBUKTIKAN PREDIKSI TEORI RELATIVITAS UMUM


Pertama kalinya para ilmuwan telah menyaksikan pacuan bintang melewati blackhole supermasif⑴ di jantung galaksi bima sakti sekaligus menjadi verifikasi bahwa penjejakan kurva gerakannya menunjukkan efek relativitas umum sebagaimana yg diprediksi oleh Albert Einstein⑵.Bintang² yg tersebar membentuk cakram galaksi bima sakti mengorbit sebuah blackhole raksasa yg disebut Sagittarius A*⑶ yg massanya 4.10⁶ kali massa matahari & itu menjadi medan gravitasi terkuat kita hingga menyebabkan sekelompok bintang mengorbit dg kecepatan tinggi.Ini menjadi ajang pembuktian yg sempurna bagi efek ekstrim yg diprediksi oleh teori relativitas umum.

Selama 26 tahun para ilmuwan telah mengamati inti galaksi bima sakti menggunakan instrumen dari European Southern Observatory (ESO) karena menurut Odel Straub⑷ bahwa inti galaksi merupakan laboratorium yg tepat untuk menguji efek medan gravitasi.Simulasi komputer menunjukkan kecepatan orbit bintang² yg sangat dekat dg blackhole supermasif di inti galaksi bima sakti jauh melebihi kecepatan bintang² di tempat lain,karena cukup cepat sehingga memiliki rata² periode 16 tahun,bandingkan dg matahari yg memiliki periode orbit 225 juta tahun.Astronom telah menggunakan pengamatan inframerah dari instrumen GSN(gravity,sinfoni & naco)⑸ pada teleskop raksasa ESO di Chile untuk mengikuti jejak bintang yang dikenal sebagai bintang S-02⑹ yg merupakan bagian dari sekelompok bintang yg bergerak cepat dalam mengorbit blackhole supermasif.

Pada Mei 2018,para astronom ini menyaksikan posisi bintang S-02 yg sangat dekat dg blackhole dimana pada saat itu memiliki kecepatan orbit ±2,494.10⁷ kmhˉ¹ dg membandingkan posisi & kecepatan yg diambil oleh gravity & sinfoni dari pengukuran sebelumnya,di dapati bahwa berkas cahaya yg melengkung dari sebuah bintang itu cukup konsisten dg prediksi relativitas umum tentang bagaimana gravitasi dapat melengkungkan ruang-waktu,pengukuran S-02 jelas menunjukkan efek redshift⑺.Efek ini memberitahu kita bagaimana gravitasi dapat mempengaruhi foton ketika mereka melakukan perjalanan melalui ruang alam semesta dg pergeseran frekuensi υ' = (1 + gx/c²)υ⑻

Medan gravitasi blackhole supermasif membentangkan jejak cahaya yg meninggalkan bintang S-02 & perubahan panjang gelombang cahaya dari bintang S-02 sesuai dg apa yg diprediksi oleh teori Einstein & pengukuran terbaru ini tidak sesuai dg apa yg diprediksikan oleh teori gravitasi Newton⑼ yg lebih sederhana.Ini menjadi deviasi jejak cahaya bintang di sekitar blackhole supermasif yg diamati pertama kalinya dari teori gravitasi Newton,pengamatan ini telah dilakukan lebih dari 2 dekade yg mana resolusi pengukuran 16 tahun yg lalu tidak cukup baik untuk mengambil efek relativitasnya.

Sebagai obyek yg berada dipermukaan Bumi,kita bisa jatuh atau menjatuhkan sesuatu & kita tidak bisa melayang ke angkasa tanpa pesawat,dari perspektif keseharian kita telah memahami efek gravitasi dg cukup baik namun dari sudut pandang fisika modern,efek gravitasi adalah yg paling sedikit diuji di laboratorium.Penelitian baru ini akan membantu memantapkan pemahaman kita tentang gravitasi dalam skala yg lebih besar.Penelitian ini menunjukkan bagaimana kinerja gravitasi di dekat blackhole supermasif sehingga meningkatkan pemahaman para ilmuwan tentang medan gaya & dampaknya terhadap kontinum ruang-waktu.Hal ini sangat penting dalam perkembangan astronomi untuk memeriksa bahwa validitas hukum² fisika dalam medan gravitasi yg sangat kuat....

footnote :


0 Response to "PENJEJAKAN KURVA ORBIT BINTANG S-02 MEMBUKTIKAN PREDIKSI TEORI RELATIVITAS UMUM"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel