
TEORI GRAVITASI VERLINDE: JEMBATAN ANTARA TEORI RELATIVITAS UMUM DAN MEKANIKA KUANTUM
Dengan memandang gravitasi sbg fenomena thermodinamik⑴ bukan sebagai interaksi fundamental⑵,maka teori gravitasi ini meniadakan kebutuhan akan materi gelap⑶ & energi gelap⑷ untuk menjelaskan alam semesta. Ada kemungkinan teori ini dapat membantu mendamaikan konflik yg telah lama terjadi antara teori relativitas umum⑸ & mekanika kuantum⑹ sehingga akan membuat sebuah langkah besar dalam pemahaman alam semesta fisis.
Teori gravitasi baru yg dirumuskan oleh Erik Verlinde⑺,pakar teori string dari Amsterdam university mungkin saja bisa menyingkirkan peran materi gelap & energi gelap dalam menjelaskan gejala fisika,karena hingga kini para fisikawan belum dapat menjelaskan mengapa kawasan luar galaksi berpilin jauh lebih cepat dari yg seharusnya didasarkan pada pengukuran massa & energi spektral bintang,planet,gas interstellar serta materi lain di dalamnya.Penjelasan terbaik mengenai perilaku gravitasi yg aneh ini disebabkan keberadaan materi gelap,sejenis materi tak kasat mata & belum ditemukan eksistensinya secara nyata.
Verlinde memiliki penjelasan yg berbeda dalam penyimpangan gerak rotasioanal galaksi ini,ia menyebut teori barunya ini muncul karena gravitasi sebenarnya fenomena thermodinamik yg berupa aliran entropi⑻ bukan sebagai gaya fundamental.Perkembangan teoritis terakhir menunjukkan bahwa kontinum ruang-waktu & gravitasi muncul secara bersamaan dari keterikatan struktur mikroskopik yg mendasarinya.Gagasan ini sangat baik hanya bila dipahami dalam ruang anti de Sitter⑼ yg mana ruang-waktu & gravitasi gayut pada hukum thermodinamika bagi keterikatan entropi⑽.
Perpanjangan ruang de Sitter membutuhkan perhitungan entropi & temperatur yg terkait dg cakrawala kosmologis,sehingga berdasarkan teori string seharusnya fisika blackhole⑾ & teori informasi kuantum⑿ mengarah pada kesimpulan bahwa energi gelap positif muncul akibat kontribusi volume thermal pada entropi yg melampaui cakrawala kosmologis⒀.Dg demikian,hal ini menjadi produk dari bit informasi fundamental yg disimpan dalam struktur ruang-waktu itu sendiri & pada saat terjadi perubahan entropi maka gravitasi muncul.
Dengan teorinya ini,Verlinde menghasilkan prediksi yg cukup akurat dalam menghitung kecepatan bintang yg bergerak revolusi mengelilingi inti Bimasakti & bintang² di galaksi lain tanpa harus memerlukan variabel materi gelap & cukup memasukkan adaptasi prinsip holografik⒁ dalam teorinya tsb,Verlinde juga mampu menjelaskan fenomena yg kita anggap sebagai energi gelap,yg merupakan energi tak kasat mata penyebab ekspansi alam semesta⒂.
Pemahaman gravitasi kita saat ini sebagian besar didasarkan pada teori relativitas umum Einstein karena dg teori itu kita bisa menjelaskan banyak perilaku alam semesta namun tidak bertahan saat diterapkan pada fisika kuantum,yg mana hal ini menjadi jelas dalam situasi ekstrim seperti kondisi di dekat lubang hitam atau sesaat setelah dentuman besar terjadi.Oleh karena itu,Verlinde & banyak fisikawan yg lain harus berpikir bahwa teori gravitasi yg kita pahami sejauh ini sangat mungkin belum lengkap sehingga perlu ada perbaharuan sebagaimana saat teori relativitas umum menggantikan teori gerak Newton⒃.
Kita mungkin berdiri di ambang revolusi ilmiah yg secara radikal akan mengubah pandangan kita mengenai sifat ruang-waktu,meskipun pada teori gravitasi Verlinde masih memiliki keterbatasan dalam menjelaskan efek skala besar seperti kerumunan galaksi secara kompak.Akan tetapi hal ini bisa menjadi jalan yg logis untuk mendamaikan 2 pilar fisika modern,antara teori relativitas umum dg mekanika kuantum.....
footnote :
readmore :
0 Response to "TEORI GRAVITASI VERLINDE: JEMBATAN ANTARA TEORI RELATIVITAS UMUM DAN MEKANIKA KUANTUM"
Posting Komentar